Sumber gambar : Channel Telegram Motivation dan Inspiration
Sejak
beralih peran sebagai ibu rumah tangga, praktis kehidupan keseharian saya
menjadi banyak berubah. Setelah sebelumnya lebih banyak disibukkan dengan tugas
sebagai karyawan, bekerja di kantor selama kurang lebih delapan jam, kini
saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Mengurus rumah tangga full time
dengan segala keriuhannya, terlebih pada saat memperhatikan kebutuhan
suami dan anak.
Alhasil
saya pun harus belajar banyak, dan cepat beradaptasi dengan kondisi
baru ini. Memang bukan hal mudah, namun saya yakin seiring berjalannya waktu,
semuanya akan berjalan dengan baik.
Perubahan
aktivitas ini pada akhirnya membuat saya berpikir. Bahwa meskipun sebagai
ibu rumah tangga biasa, bukan berarti saya harus berdiam diri, dan tak ada
rencana untuk terus meningkatkan kualitas diri. Dalam arti berhenti belajar
tentang segala hal yang ingin saya ketahui. Belajar sejatinya harus dilakukan
terus menerus selama kemampuan masih ada. Meskipun mungkin hasilnya belum bisa
dinikmati sekarang, tapi setidaknya saya bisa berbagi pengalaman.
Jadi,
saya pun mulai mengisi aktivitas dengan daftar tambahan, yaitu belajar di
rumah. Menggunakan sistem daring. Termasuk ketika beberapa waktu kemarin saya
menambah ilmu menulis blog bersama Ruang Aksara. Alokasi waktu yang lebih
banyak di rumah, ditambah dengan masa pandemi yang mengandalkan dunia online
sebagai sarana berkegiatan, nyatanya belajar pun menjadi lebih mudah.
Namun
semakin lama saya rasakan, bahwa belajar secara daring ternyata tak semudah
yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian, kala
memutuskan untuk belajar dengan sistem daring tersebut.
Tetapkan
Niat dan Tujuan.
Hal
pertama yang wajib diperhatikan adalah, tentang niat dan tujuan belajar.
Dari niat dan tujuan ini seseorang akan lebih mudah memilih, dan
menetapkan ilmu yang hendak dipelajari, sehingga lebih bersemangat dalam
belajar, dikarenakan telah memiliki pandangan manfaat dari ilmu tersebut.
Tersedianya
Waktu.
Meskipun
lebih banyak di rumah, ternyata tak jarang seorang ibu rumah tangga seolah
kebingungan mengatur waktunya. Termasuk saya. Akhirnya sering mengeluh
kekurangan waktu dengan dalih padatnya aktivitas. Padahal alokasi waktu setiap
orang adalah sama yaitu 24 jam. Sehingga sangat mustahil jika beralasan
kekurangan waktu. Disinilah letak pentingnya disiplin mengatur waktu,
agar semua aktivitas berjalan lancar, termasuk ketika berencana menambah ilmu.
Berbayar?
Tak Masalah!
Belajar
dengan sistem daring dan berbayar, sejatinya membawa keberkahan
tersendiri, baik untuk pihak si pengajar, ataupun pihak yang belajar.
Sebab ilmu adalah titipan dari Sang Mahakuasa kepada seseorang,
untuk bisa ditularkan. Dengan harapan demi menebar manfaat kepada orang
lain. Bagi pihak yang belajar, dengan membayar harga ilmu tersebut, maka ia
akan lebih bersemangat. Bisa jadi akan merasa sayang, ketika ilmu yang
didapat tak bisa di aplikasikan dalam kehidupan.
Hindari
menjadi Silent Rider.
Terkadang
ada beberapa orang yang tak banyak bersuara, ketika belajar secara daring
ini. Hanya menyimak ilmunya saja. Tak pernah bertanya atau merespon hal-hal
yang menjadi bahan diskusi. Bahkan mungkin tidak menyimak sama sekali.
Bisa jadi karena memang mempunyai sifat pemalu, banyak kesibukan, atau
jadwal belajar yang berbenturan dengan jadwal aktivitas lainnya. Sering
ketinggalan materi. Patah arang pun tak terhindari.
Tidak
Meremehkan.
Banyak
pembelajaran daring, yang menggunakan sistem memberikan materi berupa video
atau teks, yang bisa dipelajari kapan saja dan dimana saja, sesuai janji
yang pernah diberikan saat mendaftar untuk belajar. Inilah yang membuat
seseorang seringkali meremehkan hal tersebut. Saya pun pernah
mengalaminya. Saya pernah mendaftar satu pelajaran. Dengan berbagai
alasan, saya tak menganggap serius pelajaran ini. Saya hanya berpikir "Ah,
besok bisa dipelajari jika sudah tak sibuk lagi. Materinya pasti tak akan
dihapus oleh mentor, karena janji kemudahan mengakses materi kapan saja. Namun
alangkah terkejutnya saya, ketika suatu saat berniat untuk belajar,
ternyata materi tersebut sudah dihapus oleh pemateri. Karena pemateri berharap
ketika seseorang memutuskan belajar, seharusnya ia serius, dengan berusaha
keras mengikuti semua pembelajaran. Itulah yang dinamakan belajar yang
sesungguhnya. Biaya yang saya keluarkan pun menjadi sia-sia akibat meremehkan
hal ini.
Catatan
Itu Penting dan Wajib Hukumnya.
Selayaknya
belajar di sekolah, mencari ilmu lewat daring pun wajib memiliki catatan khusus
tentang ringkasan materi. Mengapa? Karena daya tangkap dan ingat seseorang
tentunya memiliki keterbatasan. Catatan ini sangat membantu, jikalau ingin
mempelajari kembali ilmu di waktu yang akan datang. Tak hanya itu. Catatan ini
juga akan bermanfaat, jika ingin berbagi ilmu dengan orang lain.
Jalin
Komunikasi Perbanyak Relasi.
Ada
ungkapan yang mengatakan bahwa, silaturahmi adalah salah satu jalan
membuka pintu rejeki. Oleh karena itu, sebaiknya menuntut ilmu disertai
dengan bertegur sapa dengan teman baru. Jalani komunikasi dengan santun dan
menyenangkan. Jika suatu saat ada teman baru yang menawarkan kerjasama,
bukankah hal itu menjadi awal pembuka pintu rejeki?
Berlatih
adalah Wujud Belajar.
Beberapa
pembelajaran secara daring tak melulu hanya memberikan materi. Tetapi ada juga
yang menambahkan tugas, sebagai bahan untuk berlatih. Dan jika memang
menginginkan keberhasilan dalam menerapkan ilmu, maka berlatih menjadi hal yang
wajib tentunya. Lalu diskusikan bersama dengan mentor dan teman lainnya. Tak
perlu baper ya, jika ada yang memberi masukan atau kritik. Sebab kritik
sejatinya adalah bentuk kepedulian dari teman, demi perkembangan
diri.
Belajar
adalah salah satu hal yang tak terbatas ruang dan waktu. Asalkan selalu ada
niat di dalam hati, maka belajar kapan pun dan di manapun akan menjadi mudah
dijalani. Semangat belajar teman-teman!