Sadarkah teman, bahwa saat ini waktu telah berjalan
sedemikian cepatnya? Bahkan dari beberapa kajian ilmu yang saya ikuti, tersirat
pesan bahwa akhir zaman sudah menunjukkan tanda-tandanya. Tetapi mirisnya, manusia seolah tidak menyadari hal itu, tidak
berlomba mempersiapkan bekal untuk kembali ke akhirat, namun lebih mementingkan
terpenuhinya kepentingan duniawi. Lihat saja, betapa merebaknya kejahatan di
sana sini, yang semakin menunjukkan
menurunnya moral seseorang. Ditambah dengan banyaknya ketidakadilan. Sungguh,
menemukan seseorang dengan karakter muslim hebat menjadi salah satu hal langka saat
ini.
Beruntunglah saya, beberapa waktu lalu berkesempatan
mengikuti kajian ilmu bersama Ustad Hilmi Firdausi. Seorang penceramah muda
usia yang memiliki ciri khas dalam berdakwah. Santuy, humoris, dan kajiannya
sangat mudah dicerna. Kajian yang saya simak lewat aplikasi Zoom ini, digagas oleh komunitas Omar Smart Brain ( OSB ), yang memang secara rutin selalu mengadakan
kajian ilmu yang bisa disimak siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Kajian ilmu yang diadakan hari Minggu tanggal 14 Maret
2021 jam 9 pagi ini, diawali oleh bincang ringan dari Founder OSB yaitu Ardi
Gunawan. Beliau menjelaskan tentang tiga rumus kebahagiaan.
Kebahagiaan bukan dicari tetapi diciptakan.
Selama manusia selalu mencari kebahagiaan, maka
niscaya ia tidak akan menemukannya. Karena ia akan selalu berhadapan dengan
kondisinya sendiri, yang kadang memiliki
keinginan dan harapan namun belum terkabul hingga saat ini. Alhasil timbul rasa
kurang bersyukur, dan ujung-ujungnya merasa tidak bahagia saat cita-citanya tak
terwujud. Tetapi ketika kebahagiaan itu diciptakan dari dalam dirinya sendiri,
maka otomatis ia akan merasa bersemangat dan berenergi melakukan hal bermanfaat.
Otomatis dengan sendirinya akan merasakan kebahagiaan ketika sudah melakukan
hal bermanfaat bagi orang lain.
Stop membandingkan.
Hayo, siapa diantara teman-teman yang masih
membandingkan dirinya dengan orang lain? Eh, teman-teman tidak sendirian, kok.
Terkadang saya juga melakukan hal yang sama. Sering merasa ingin berada di
posisi orang lain yang menurut kita sangat nyaman. Dan lucunya kadang saya
menasehati orang lain untuk berada di posisi saya. Padahal setiap orang
pastinya berada di kondisinya masing-masing, lengkap dengan permasalahan dan
cara penyelesaiannya, dimana belum tentu sama dengan manusia lainnya. Jadi,
jika ingin bahagia stop membandingkan diri sendiri dengan orang lain ya.
Berprasangka baik.
Teman-teman pasti sudah paham betul bahwa Allah sesuai
dengan prasangka hamba Nya. Jika kita berpikiran aku pasti bisa mengerjakan ini
dengan izin Allah, maka Allah akan mudahkan. Dan akan berlaku sebaliknya. So,
apapun kondisi kita saat ini, entah sedang bahagia, sukses, sedih atau terpuruk
sekalipun, wajib untuk selalu berprasangka baik kepada Sang Maha Kuasa. Sebab
sejatinya prasangka baik itulah yang membuka jalan solusi terbaik untuk kita.
Obrolan singkat namun mengena itu pun berlanjut dengan
sesi utama, yaitu kajian ilmu dari Ustad
Hilmi Firdausi. Mengangkat tema 10 Karakter Muslim Hebat, yang menyadarkan saya,
bahwa inilah saatnya berubah, demi tercapainya tujuan hidup yang
sesungguhnya, yaitu mendapatkan keberkahan dunia dan akhirat.
10 Karakter Muslim Hebat.
Menurut Ustad Hilmi Firdausi, secara garis besar terdapat
10 karakter muslim hebat.
Berakidah lurus.
Seorang muslim yang berkarakter hebat pasti memiliki
akidah yang lurus. Ia akan mengutamakan akidah dalam setiap aktivitasnya.
Katakan ketika belajar, berdagang, bekerja,
berteman, menjalin silaturahmi, memimpin perusahaan atau instansi, ia akan
selalu mengingat Allah sebagai satu-satunya penguasa alam semesta yang akan
selalu mengawasi setiap gerak-geriknya. Ia memegang betul konsekuensi syahadat
yang telah diucapkan bahwa tiada Tuhan selain Allah, mengakui dan beriman
kepada Allah dan RasulNya. Dengan begitu ia akan selalu istiqomah dalam
menghadapi setiap ujian, meresponnya dengan bagus, meyakini bahwa kehendak
Allah adalah yang terbaik dengan memaksimalkan ikhtiar. Dan selanjutnya pasrah
kepada keputusan Allah. Jika sesuai dengan harapan jangan sampai menyombongkan
diri seolah hasil jerih payah sendiri, namun jika terjadi sebaliknya tak akan
menghujat keputusan Allah.
Baik ibadahnya.
Muslim hebat juga ditandai dengan ibadahnya yang
semakin berkualitas setiap harinya. Seperti sholat, puasa, membaca Alquran,
sedekah dan ibadah kebaikan lainnya. Terlebih sholatnya. Belajar dari peristiwa
Isra Miraj dimana Allah langsung menurunkan perintah sholat kepada Rasulullah,
oleh sebab itulah sholat menjadi ibadah yang utama, dan membedakan seorang muslim dengan non
muslim. Selain itu keutamaan lainnya, sholat adalah ibadah yang akan membawa
pengaruh positif bagi kehidupan manusia, serta menghindarkan diri dari perbuatan keji
dan mungkar. Sehingga wajib bagi seorang muslim untuk terus memperbaiki
kualitas ibadah sholat dan jangan hanya menjadikannya sebagai penggugur kewajiban semata.
Baca Juga Yuk : Wow Keren, Yang Tak Sekedar Keren
Berakhlak baik.
Karakter muslim hebat berikutnya adalah berakhlak atau
memiliki adab yang baik kepada orangtua, guru, teman, sahabat, keluarga dan
pemuka agama. Lihat saja betapa saat ini, sangat mudah bagi seseorang untuk
berghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Berkembangnya media sosial
tak lagi dijadikan sarana untuk berdakwah, akan tetapi lebih kepada ajang
mengumbar aib orang lain. So, yuk kita sama-sama belajar menghindarkan diri
dari berbuat tidak baik kepada orang
lain. Gunakan kemajuan teknologi hanya sebagai sarana dakwah, belajar dan berbagi
ilmu bermanfaat. Itulah karakter muslim hebat yang sesungguhnya.
Berbadan sehat.
Nah, karakter berikutnya adalah berbadan sehat.
Seorang muslim hebat, pasti melakukan berbagai cara, agar memiliki tubuh yang sehat. Dengan menjaga
kebersihan diri sendiri dan lingkungan serta menjaga kelestarian alam. Meskipun
kegiatan kita saat ini sangat terbatas karena pandemi, namun itu bukan berarti
menjadi salah satu alasan untuk malas bergerak. Akan tetapi selalu berikhtiar
untuk berbadan sehat. Berolahraga, mengatur pola makan, menghindari stress serta
yang paling dahsyat adalah perbanyak puasa. Tubuh sehat, pahala ibadah pun
didapat. Setuju?
Mampu melawan hawa nafsu.
Seorang muslim hebat akan mampu melawan hawa nafsu.
Nafsu syahwat, amarah, nafsu berkuasa, nafsu menimbun harta dan nafsu lainnya.
Mengontrol diri dari hal yang membawa kemudharatan seperti pergaulan bebas dan
kurang bijak bermedia sosial. Sungguh miris bukan, ketika kita melihat betapa beberapa orang saling
adu mulut, atau bahkan dengan bangganya
mengumbar aib di depan umum, yang tak hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun
juga sudah menjalar ke anak-anak.
Cerdas.
Seorang muslim hebat juga memiliki kecerdasan.
Pengetahuan dan wawasannya sangat luas tentang apa saja. Sering mengikuti
kajian ilmu dan agama, rajin mengaji,
membaca buku, mengikuti seminar atau pelatihan baik offline ataupun online, yang berpotensi menambah pengetahuan. Dengan
kecerdasan yang dimiliki, ia akan mampu menangkal pengaruh negatif atau paham
yang menyesatkan. Ia akan mampu membedakan dan mengambil hal yang positif saja, dan membuang jauh
pengaruh negatif yang datang padanya.
Baca Ini Juga Yuk : 4 Jenis Sedekah
Disiplin.
Muslim yang hebat pasti hafal betul dengan ayat
Alquran dalam Surat Al Asr.
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati
untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
Bagi seorang muslim hebat waktu
adalah sesuatu yang sangat mahal dan berharga. Mengingat sangat berharganya
waktu ini, maka ia akan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, dan
mengisinya dengan hal bermanfaat. Seperti menambah ilmu, meningkatkan kualitas
ibadah, dan berusaha menghindarkan diri dari perbuatan dosa. Pantang baginya
menyia-nyiakan waktu, lengah, membuang waktu percuma, atau menunda-nunda. Salah satu caranya adalah
dengan selalu mengingat kematian, sehingga tiada waktu berlalu kecuali
mengisinya dengan kebaikan.
Teratur dan Terencana.
Memiliki hidup yang teratur dan
terencana, sejatinya sangat berhubungan erat dengan bagaimana cara seseorang
ketika mengatur waktu dalam hidupnya. Ketika
mampu memaksimalkan waktu yang ada, maka ia akan mengatur semua
kegiatannya dengan rapi dan terencana, serta berusaha konsisten dengan jadwal yang dibuat.
Jika sudah terbiasa melakukan semua kegiatan dengan terencana, maka ia akan
lebih mudah mencapai target yang dicita-citakannya.
Mandiri secara finansial.
Muslim hebat pasti memiliki kehidupan
yang mandiri secara finansial. Dalam arti ia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri dan pantang meminta-minta. Mencari nafkah dengan cara halal, dan menghindari perbuatan tak jujur
atau mendholimi orang lain. Dan yang terpenting muslim hebat harus memiliki
kehidupan finansial yang baik demi satu tujuan, yaitu membawa manfaat
sebanyak-banyaknya bagi sesama.
Bermanfaat.
Karakter muslim hebat juga ditentukan
oleh seberapa besar tekadnya untuk selalu membawa manfaat kebaikan bagi sesama
dan lingkungannya. Seberapa besar ilmu yang dapat ia bagikan kepada orang lain.
Sejauh mana keterlibatannya dalam hal membantu orang lain yang terlilit
kesulitan. Dan semua itu ia lakukan hanya demi mengejar keberkahan dari Yang
Maha Kuasa.
Tanpa terasa, kajian dan diskusi
dengan Ustad Hilmi Firdausi itupun berakhir. Satu pembahasan sederhana tentang
10 karakter muslim hebat yang sejatinya sangat dibutuhkan saat ini, di tengah
gempuran kemajuan teknologi dan fitnah akhir zaman. Semoga Allah selalu
memberikan kemudahan kepada setiap muslim untuk menjadi hebat sesuai porsinya
masing-masing.
12 Komentar
Mandiri secara finansial ternyata termasuk karakter muslim hebat. Benar juga sih, karena jika seorang muslim dapat mandiri secara finansial, pastinya dia tidak akan merepotkan orang-orang sekitarnya.
BalasHapusBtw, saya sependapat dengan yang disebutkan di awal, bahagia itu kita yang menciptakan.
Orang Islam itu pinter, gitu kata kakek saya tiap kali bicara. Karena menurut kakek saat itu, semua informasi yang kita terima wajib disaring dulu. Wah kakek memang keren, dan pas saya baca sebagai salah satu dari 10 karakter muslim hebat saya setuju sekali.
BalasHapusMasyaAllah, sungguh luar biasa pemaparannya. Menjadi tambah ilmu nich. Semoga bisa menerapkan nya setelah membaca artikel ini. Makasih yach mba ilmunya. Sangat bermanfaat.
BalasHapusMantul nih kuotenya. Bahagia kita yang menciptakan yah. Setuju semua dengan ke-10 karakter Muslim hebat.
BalasHapusMasih sering membandingkan diri dengan yang lain, kok cuma segini pencapaianku , sementara dia...duh
BalasHapusBeneran masih jauh dari karakter muslim yang seharusnya.
Sebuah tausiah yang sungguh manfaat, makasih sharingnya mBak
Setuju banget soal kebahagiaan itu diciptakan, bukan dicari.
BalasHapusKarena manusia itu pada hakikatnya makhluk yang tak pernah puas. Maka kita akan cenderung membandingkan diri dg orang lain lalu mulai merasa ngga bahagia. Padahal segala sesuatu sebenernya bisa membahagiakan. Tergantung kita mau bahagia atau tidak. Nice article Mba!
Makasih loh mba artikelnya, berasa dapet motivator bacanya. Mengingatkan diri ini untuk selalu berhusnudzan, berusaha, dan bersyukur atas waktu yang masih Allah Swt berikan hingga detik ini.
BalasHapuswah ternyata mandiri secara finansial termasuk 10 karakter muslim hebat ya, mbak. berarti jadi muslim yang kaya boleh dong ya, asal benar cara mendapatkannya dan benar cara membelanjakannya. termasuk enggak malu kalau jualan online, hehehehe
BalasHapusSubhanallah, ini jadi refleksi untuk diri sendiri, apakah Saya udah termasuk salah satu yang disebutkan atau belum. Terimakasih sudah mengingatkan mba :)
BalasHapusMasya Allah semoga kita bisa menjadi pribadi muslim yang demikian. Semoga Allah SWT menjalankan kita menuju jalan yang dirindhoi-Nya. Terimakasih artikel nya Mbak, bermanfaat sekali
BalasHapusDuh tertampar bacanya, masih sering lalai, harus berusaha lebih baik lagi jadi muslimah yang baik dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin
BalasHapusWaktu SMA belajar ini dari kakak mentor, susah memang tapi harus berusaha supaya bisa jadi diri yang lebih baik
BalasHapus