Beberapa
tahun lalu, menulis menjadi satu aktvitas baru yang saya jalani di tengah rutinitas
sebagai karyawati. Setelah merasa yakin untuk serius di bidang ini, saya pun
mencari satu komunitas yang bisa bermanfaat
untuk mencari ilmu menulis, sekaligus menambah teman baru. Pencarian saya
akhirnya sampai pada komunitas IIDN atau Ibu-ibu Doyan Nulis. Dari komunitas
ini pula saya mengenal Indscript Creative yang didirikan oleh Indari Mastuti. Perusahaan
yang berfokus pada pemberdayaan perempuan sejak tahun 2007 hingga sekarang.
Sejarah Berdirinya Indscript Creative
Sejarah
berdirinya Indscript Creative terbilang sangat mengesankan bagi seorang Indari
Mastuti. Dan bisa jadi menginspirasi banyak perempuan di Indonesia. Bagaimana tidak.
Bahwa terbentuk dari seorang perempuan, yang notabene memiliki kodrat istimewa
sebagai ibu dan isteri, namun faktanya Indscript
Creative mampu berkembang sangat pesat hingga ke mancanegara, sekaligus tetap memberikan kontribusi, meskipun dalam kondisi tersulit seperti pandemi
yang terjadi saat ini.
Berawal
dari Indari Mastuti yang memiliki hobi menulis sejak tahun 1996. Kemudian mulai menulis buku di tahun 2004, serta menjadi penulis media seperti Kompas, Syamil
dan masih banyak lagi. Perubahan pola pikir pun terjadi di tahun 2007, pada saat
Indari Mastuti memutuskan menikah dan menjadi ibu rumah tangga. Pola pikir yang
mencoba mencari cara, bagaimana tetap produktif, meskipun berada di rumah dan mengurus
keluarga.
Aktivitas
berbisnis di bidang kepenulisan akhirnya yang menjadi pilihan. Berdasarkan fakta
bahwa menulis merupakan hobi yang sudah lama ditekuni, sehingga menjalankannya pasti jauh lebih
mudah. Alhasil di tahun 2007, Indari Mastuti mulai memberanikan diri menawarkan
jasa kepenulisan ke berbagai penerbit, dengan menggunakan namanya sendiri. Jasa
kepenulisannya semakin berkembang, hingga akhirnya merekrut banyak penulis, untuk ikut mengerjakan proyek tulisan
bersama-sama.
Semakin
baiknya perkembangan jasa yang dibentuknya, pada akhirnya nama Indari Mastuti
berganti nama menjadi Indscript Creative di tahun 2008. Sebuah nama pemberian
sang suami, yang memiliki filosofi dalam. Ind dari kata Indari, Script yang
berarti tulisan, dan Creative atau kreatif. Nama ini diberikan sebagai bentuk
harapan, bahwa kedepannya Indscript Creative
merupakan tempat para perempuan untuk tetap produktif dari rumah melalui
tulisan-tulisan yang kreatif.
![]() |
Indari Mastuti Dan Karya Terbarunya |
Jenis Usaha Indscript Creative
Selayaknya
perusahaan yang terus berkembang, Indscript Creative memiliki jenis usaha yang
beragam. Dimulai dari tahun 2007 berfokus pada agency penulis, berperan menjadi penghubung antara penulis
yang ingin menerbitkan bukunya dengan penerbit. Kemudian di tahun 2009, masih
di bidang menulis, mengembangkan jenis
usaha penulisan buku biografi. Usaha ini juga terbilang maju pesat, ditandai
dengan banyaknya tokoh yang menggunakan jasa tersebut. Sebut saja seperti Owner
Brownies Amanda, Teh Ninih, Ibu Atalia Praratya Ridwan Kamil, Ibu Siti Oded dan
masih banyak lagi.
Di
tahun 2015, Indscript Creative mencoba mengembangkan sayap di bidang direct
selling. Tujuannya bagaimana caranya mengembangkan satu hal baru yang bisa
dikerjakan, didistribusikan dan dapat
menghasilkan setiap hari. Jenis usaha ini juga tak kalah berkembang. Dimulai dengan
proyek pembuatan board target pencapaian, hingga proses penulisan buku dari
menulis, mencetak dan mendistribusikannya.
Lalu
di tahun 2020, Indscript Creative pada akhirnya membuat percetakan buku independen,
bagi karya Indari Mastuti sendiri, dan
juga penulis lain yang ingin menerbitkan bukunya. Dan di tahun 2021 ini, mulai
melirik dunia blogger dengan membentuk agency blogger, sebagai penghubung
perusahaan yang bermaksud menggunakan jasa blogger dalam mempromosikan usahanya.
Ada pula pengembangan market place khusus perempuan yang bernama
terhubung.co.id, serta channel You Tube bernama Rumah Teh Iin, yang fokus membahas
bidang pernikahan bersama sang suami.
Momen Tak Terlupakan Dan Awal Titik Balik
Setiap
perusahaan yang berkembang, pastinya pernah mengalami masa sulit. Tak terkecuali
Indscript Creative. Mengapa demikian? Karena Indari Mastuti akhirnya menyadari
bahwa selama ini menjalankan bisnis, tanpa disertai ilmu yang mumpuni. Masa sulit
inilah yang akhirnya membuatnya bangkit, dan fokus pada perbaikan, dengan mencari ilmu sebanyak-banyaknya seperti
mengikuti coaching, mentoring serta memperluas networking.
Harapan Terbesar Indscript Creative
Visi
misi awal Indscript Creative, yaitu
mencetak satu juta penulis dan satu juta pebisnis inilah yang menjadi harapan
terbesar saat ini. Bahwa Indscript Creative harus terus memberdayakan perempuan,
agar memiliki produktivitas yang semakin meningkat, sekaligus bahagia dalam menjalankan perannya
sebagai ibu rumah tangga. Bahwa meskipun terbatas dalam kodrat, bukan berarti
tak bisa mencapai prestasi setinggi-tingginya. Itulah harapan Indscript Creative
hingga saat ini dan kedepannya.
Kendala Pengembangan Dan Cara
Mengatasinya
Indscript
Creative juga tak luput dari kendala dalam mengembangkan bisnis. Kendala terbesarnya
adalah tuntutan untuk cepat berinovasi, yang berakibat pada seringnya uji coba pada tim, agar menyesuaikan diri bekerja
sesuai perkembangan zaman. Jadilah Indari Mastuti memperkerjakan banyak anak
muda, yang lebih memahami dunia digital sekarang ini.
Kebutuhan Tim Indscript Creative
Indari
Mastuti membangun Indscript Creative dengan empat divisi yaitu operasional,
sales marketing, keuangan dan produksi. Selain itu Indscript Creative juga
membuat standar operasional procedure, KPI untuk masing-masing tim beserta job
desk yang harus dilakukan. Proses rekrut karyawan pun melalui beberapa tahap, yang kemudian berlanjut dengan melakukan
training, mentoring hingga evaluasi tim.
Syarat Bergabung Menjadi Tim
Indscript Creative
Jika
bermaksud bergabung menjadi tim Indscript Creative ada beberapa jalan yang bisa
dipilih. Untuk bisa menjadi leader, dibutuhkan biaya investasi hingga 11,2 juta
rupiah. Sedangkan untuk junior leader dipilih berdasarkan keputusan leader. Untuk
tim stokist bisa bergabung dengan biaya investasi dari 99 ribu hingga 1,2 juta
rupiah. Bagi yang belum memiliki modal untuk berbisnis, pilihan bisa jatuh pada
posisi reseller, untuk dapat mencoba menawarkan produk Indscript Creative
tanpa biaya. Sedangkan untuk perempuan berprestasi, terdapat jenjang karir sebagai
mentor, yang bertugas memberikan pelatihan
atau training kepada peserta.
Kiat
Jitu Indscript Creative Tetap Bertahan Di Masa Pandemi
Ternyata
Indscript Creative mempunyai lima budaya, yang terbukti sangat membantu untuk tetap
bertahan di masa pandemi. Lima budaya tersebut adalah kreatif, inovatif,
inisiatif, komunikatif dan pembelajar. Indari Mastuti pun berupaya untuk terus
mempeluas networking, dengan bergabung
di dua organisasi internasional, yaitu
Bisnis Networking International dan Indonesian Japan Bisnis Network. Ini semua perlu
dilakukan agar Indscript Creative terus berinovasi dan mendapatkan proyek baru.
Sedangkan bekerja sama dengan partner bisnis, Indscript Creative menggunakan
tiga skema yaitu skema kontrak, skema sesuai kebutuhan dan skema eksklusif. Ada
pula Indscript Bisnis Woman University, yaitu pusat pelatihan yang fokus mewujudkan
misi visi, mencetak 1 juta penulis dan 1
juta pebisnis.
Menjadi
ibu rumah tangga adalah kodrat terindah dari Sang Maha Kuasa. Namun, bukan
berarti ibu rumah tangga tak bisa berkarya. Terlebih hadirnya Indscript Creative
yang mampu menjembatani impian para perempuan, agar lebih produktif dan bahagia menjalani
perannya. Yuk, raih kesempatan menjadi perempuan produktif dan bahagia bersama
Indscript Creative.
0 Komentar